Parangtritis Geomaritime Science Park |
Hallo,
Hari ini kelas Pengelolaan Wilayah Pesisir (PWP) berkunjung
ke Parangtritis Geomaritime Science Park yang berada di Dusun Depok, Parangtritis, Kretek, Kec. Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Di Parangtritis Geomaritime Science Park ini banyak
terdapat informasi tentang Gumuk Pasir Parangkusumo yang dimuat dalam diorama
maupun poster.
Peta Persebaran Gumuk Pasir Di Dunia
Sumber : data.naturalcapitalproject.org
Gambar di atas memuat info persebaran gumuk pasir di dunia,
berdasar peta tersebut Gumuk Pasir Parangkusumo ini adalah satu-satunya gumuk
pasir yang ada di Indonesia. Gumuk pasir itu sendiri adalah gundukan bukit dari
pasir yang terhembus oleh angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang
memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis
dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat
pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering), salah satunya di
wilayah pesisir. Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada
faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan
keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk
melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan memanjang
(longitudinal dune).
Tipe Gumuk Pasir
Sumber: www.uhaul.com
|
Gumuk Pasir Parangkusumo adalah gumuk pasir yang memiliki
suatu keunikan khas yang jarang terdapat pada gumuk pasir lainnya. Gumuk Pasir
Parangkusumo memiliki bentuk gumuk pasir sabit (barchan), padahal Indonesia
mempunyai iklim tropis basah, sedangkan gumuk pasir berbentuk barchan jarang
ditemukan di daerah lainnya dengan iklim tropis basah. Gumuk pasir ini bentuknya
menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier.
Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga
apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir
barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan,
karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga
terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
Pasir di Gumuk Pasir Parangkusumo bersumber dari bawaan material
gunung berapi seperti Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Sindoro yang
dibawa melalui Sungai Opak yang bermuara di pantai Parangtritis. Kemudian di
pantai, material vulkanik tersebut terombang-ambing oleh ombak hingga akhirnya
terkikis dan berubah menjadi debu-debu halus, kemudian ketika kering debu halus
tersebut akan beterbangan terbawa angin menuju kawasan pinggir pantai. Proses
ini terjadi secara terus menerus dalam waktu ratusan tahun hingga membentuk
gundukan pasir yang sangat luas dan dikenal sebagai Gumuk Pasir Parangkusumo,
karena dalam bahasa jawa Gumuk memiliki arti sebagai sebuah gundukan.
Gumuk Pasir Parangkusumo Sumber: http://www.jogja.co/gumuk-pasir-parangkusumo-hanya-ada-dua-di-dunia/ |
Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki banyak manfaat, antara
lain:
- Menjadi tembok penghalang jika terjadi Tsunami
- Mencegah intrusi laut agar dapat menjaga resapan air tawar
- Obyek pariwisata, seperti tempat syuting, lokasi Sandboard, lokasi foto Pre-Wedding, dan sebagainya.
- Sumber ekonomi masyarakat sekitar pada sector pariwisata.
Gumuk Pasir Parangkusumo mengalami penurunan luas wilayah tiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh pembangunan pemukiman warga, penanaman tumbuhan, penambangan liar, dan berbagai masalah lainnya. Di bawah ini adalah beberapa citra Google Earth dengan selang waktu 7 tahun.
Citra Google Earth Tahun 2003 |
Citra Google Earth Tahun 2016 |
Sumber: